Dari Keutamaan Berkurban Hingga Menebar Kebaikan: Cara Memperoleh Berlipat-lipat Pahala!

Dalam ajaran Islam, ibadah berkurban memiliki kedudukan yang istimewa. Setiap tahunnya, umat Muslim di seluruh dunia memperingati Idul Adha dengan berkurban sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Namun, keutamaan berkurban tidak hanya terbatas pada pengorbanan hewan ternak semata, tetapi juga melibatkan aspek spiritual yang mendalam. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi keutamaan berkurban dalam Islam dan Allah menghadiahkan pahala yang begitu besar kepada orang yang berkurban.

Terhindar dari Sifat Buruk

Pelaksanaan ibadah kurban pada hari raya Idul Adha hingga hari tasyrik tidak lain bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, kurban juga bermakna menyingkirkan sikap egoisme, nafsu serakah, dan sifat individualisme dalam diri seorang Muslim.

Dengan berkurban, diharapkan seseorang akan memberi makna pada hidupnya dengan semata-mata mencari keridhaan Allah. Dia ‘menyembelih’ jiwa, harta, dan keluarga hanya untuk-Nya. Oleh karena itu, pada hakikatnya, yang diterima Allah dari ibadah kurban bukanlah daging atau darah hewan yang dikurbankan, tetapi ketakwaan dan ketulusan dari orang yang berkurban, itulah yang sampai kepada-Nya.

Kebaikan dari Setiap Bagian Tubuh Hewan Kurban

Dari Zaid ibn Arqam, beliau berkata atau mereka berkata:

“Wahai Rasulullah SAW, apa itu kurban?”

Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunnahnya nenek moyang kalian, Nabi Ibrahim.

Mereka bertanya: “Apa keutamaan yang kami peroleh dengan kurban itu?”

Rasulullah menjawab: “Setiap helai rambutnya adalah satu kebaikan.

Mereka bertanya: “Bagaimana dengan bulunya?

Rasulullah menjawab: “Setiap helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan Ibn Majah]

Berkurban adalah Ciri Sebagai Orang Muslim

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menemukan dirinya dalam keadaan mampu, namun tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat Idul Adha kami.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah].

Sarana Kendaraan Menuju Surga

Menurut Zain al-Arab, ibadah yang paling utama pada hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan sebagai kurban karena Allah. Karena pada hari kiamat nanti, hewan itu akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggotanya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai pahala baginya. Kemudian hewan itu digambarkan secara metaforis akan menjadi kendaraannya untuk berjalan melintasi shirath.

Kurban Salah Satu Ibadah yang Sangat Disukai oleh Allah

Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda.

"Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya Idul Adha yang lebih disukai Allah daripada mengalirkan darah (menyembelih hewan kurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai kurban di mana pun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya." [HR. Ibn Majah dan Tirmidzi. Tirmidzi mengatakan: Hadits ini adalah hasan gharib]

Berkurban Membawa Pesan Kepedulian Terhadap Sesama

“Hari Raya Idul Adha adalah hari untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah” [HR. Muslim]

Berkurban adalah Ibadah yang Utama

Dalam surah Al Kautsar disebutkan bahwa berkurban merupakan ibadah yang utama.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ

Artinya: “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” [Qur’an Surah Al Kautsar: 2]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah ra sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surah Al-Kautsar menguraikan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk menggabungkan dua ibadah agung ini yaitu shalat dan menyembelih kurban yang menunjukkan sikap mendekatkan diri, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”

Berkurban Bagian dari Syiar Agama Islam

"Dan bagi setiap umat telah Kami tetapkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah atas hewan ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk (kepada Allah)" [Qur'an Surah Al Hajj: 34]

Mengenang Ujian Cinta Allah kepada Nabi Ibrahim

Maka tatkala anak itu telah mencapai (usia sanggup) untuk bekerja sama dengan Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Oleh karena itu, pikirkanlah apa pendapatmu!”.

Ia menjawab: “Hai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku di antara orang-orang yang sabar”. Ketika keduanya telah berserah diri dan Ibrahim meletakkan anaknya atas pelipisnya, jelaslah kesabaran keduanya.

Dan Kami panggil dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surah Ash Shaffat: 102 – 107]

Ibadah yang Dicintai oleh Allah SWT

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang sudah mampu berkurban, tetapi tidak mau melaksanakannya, maka ia dilarang mendekati tempat shalat Rasulullah atau tempat (majelis) kebajikan lainnya, berikut haditsnya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban, tetapi ia tidak mau berkurban, maka sesekali janganlah ia mendekati tempat shalat kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Tebar Keutamaan Berkurban Bersama Klikqurban.com

Kegiatan pelaksanaan kurban tersebar luas di berbagai penjuru Indonesia. Kami menyalurkan hewan kurban hingga ke daerah-daerah terpencil di pelosok negeri. Siapkan kurban terbaikmu pada tahun 2024 ini bersama klikqurban.com Semoga pelaksanaan ibadah kurban kali ini memperoleh berkah serta pahala yang melimpah dari sisi Allah SWT.